Kamis, 18 Februari 2016

Definisi Drama

Drama merupakan sebuah seni peran yang terdiri dari satu kesatuan elemen yang kompleks dimana masih menjadi salah satu karya sastra yang sangat populer hingga sekarang. Di zaman sekarang pun terjadi perkembangan yang cukup pesat dalam bidang teater atau drama. Contohnya film, sinetron dan pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan kehidupan makhluk hidup.
Dalam bahasa yunani drama adalah suatu aksi atau perbuatan. Drama juga merupakan suatu kehidupan yang dilukiskan dengan gerak. Dalam perkembangannya drama menjadi sangat populer di kalangan masyarakat. Masyarakat dapat menikmati pertunjukan drama dalam sebuah film, sinetron, dan pertunjukan-pertunjukan lainnya.
Drama memiliki banyak jenisnya. Salah satunya yaitu drama kolosal. Drama kolosal yaitu drama yang dimainkan oleh orang banyak. Dalam sebuah drama terdapat berbagai unsur yang ada didalamnya dan juga strukturnya.

Pengertian Drama
 Kata drama berasal dari kata greek (bahasa yunani). ‘draien’ yang diturunkan dari kata ‘draomai’ yang semula berarti berbuat, bertindak, dan beraksi (to do, to act). Dalam perkembangan selanjutnya, kata drama mengandung arti kejadian, risalah, dan karangan.
Joseph T.Shipley dalam Satoto (2012:2)  menyatakan bahwa istilah drama berarti segala pertunjukan yang memakai mimik (any kind of mimetic performance).
Lilian Herlands Honstein (1961) menjelaskan bahwa drama adalah sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog, dan dimaksudkan untuk pertunjukan oleh para aktris atau aktor.
 Ibnu (2006:117) menyatakan dalam pengertiannya yang paling umum, drama adalah setiap karya yang dibuat untuk dipentaskan di atas panggung oleh para aktor. Secara khusus, drama adalah suatu pertunjukan yang serius tentang hal-hal yang dianggap penting. Pengertian ini berasal dari Prancis pertengahan abad ke-18, ketika Diderot dan Beaumarchais menggunakan istilah tersebut untuk menyebut drama-drama mereka tentang kehidupan masyarakat kelas menengah. Di zaman modern, istilah ini mencakup semua pertunjukan teater yang serius.
    
Pengertian Drama Kolosal
Drama kolosal yaitu suatu drama yang dimainkan oleh banyak orang atau pemain dimana ceritanya kebanyakan menceritakan tentang kerajaan-kerajaan, kesaktian, perang. Ukuran banyak orang dalam hal ini tidak memiliki angka yang pasti. Namun paling tidak, drama kolosal ini berbeda dengan drama pada umumnya. Misal, untuk menggambarkan drama mengenai peperangan, drama kolosal membutuhkan jumlah pasukan perang yang ditampilkan cukup banyak, seperti pada perang sesungguhnya, yakni berkisar di atas lima puluh orang dan sebagainya.

Unsur – Unsur Drama
Dalam drama terdapat dua unsur  yaitu unsur instrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur penting untuk pembuatan drama dan terletak dalam struktur karya sastra. Dan unsur ekstinsik adalah unsur penting dalam pembuatan drama akan tetapi terletak di luar karya sastra.

Unsur-unsur intrinsik dalam drama meliputi :
a)      Tema   
Tema merupakan ide pokok yang dapat terungkap, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b)      Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama, yang menggerakkan jalannya cerita. Alur dibedakan menjadi 2 yaitu alur maju, alur mundur, akan tetapi ada juga yang alur maju dan mundur. Alur maju merupakan alur yang menceritakan tentang kejadian yang belum terjadi atau meceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang akan terjadi. Alur mundur merupakan alur yang menceritakan tentang kejadian maupun cerita yang sudah terjadi. Dan alur maju dan mundur merupakan alur yang menceritakan tentang kejadian yang sekarang terjadi tetapi melanjutkannya dengan kejadian yang sudah terjadi dan kembali lagi ke kejadian yang sekarang terjadi dan kepada kejadian yang akan terjadi.
c)      Penokohan
Penokohan adalah proses penampilan tokoh sebagai pembawa peran watak tokoh dalam suatu pementasan lakon. Penokohan harus mampu menampilkan citra tokoh.

Watak tokoh dapat terungkap melalui :
-          tindakan atau lakuan
-          ujaran atau ucapan
-          pikiran, perasaan, dan kehendak
-    penampilan fisiknya, apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dikehendaki tentang dirinya, atau tentang diri orang lain
Berdasarkan perannya masing-masing maka tokoh dapat dibedakan menjadi tiga yakni:
1.    Protagonis, yaitu tokoh utama yang berperan sebagai orang Baik
2.    Antagonis, yakni tokoh utama yang berperan sebagai orang jahat
3.    Tritagonis, adalah tokoh pembantu.
-             Tokoh dilihat dari perkembangan watak : tokoh bulat dan tokoh datar.
-    Tokoh dilihat dari kedudukan dalam cerita : tokoh utama (sentral) dan tokoh bawahan (sampingan).

d)     Latar
Latar atau setting dalam arti lengkap meliputi aspek ruang dan waktu terjadinya peristiwa.
Setting mencakup tiga aspek yaitu:
-          Aspek ruang
Aspek ruang ini menggambarkan tempat terjadinya peristiwa dalam lakon.
-          Aspek waktu
Berisi mengenai waktu, yakni kapan cerita dalam drama tersebut terjadi.
-          Aspek suasana
Berisi mengenai suasana yang terjadi dalam drama.

e)      Amanat
Penulis naskah lakon bukanlah mencipta untuk semata-mata, tetapi juga untuk menyampaikan sesuatu (pesan, amanat, message). Amanat ditujukan untuk orang-orang yang menonton drama tersebut. Amanat ada yang diperlihatkan secara langsung (tersurat) namun juga ada yang tidak diperlihatkan secara langsung (tersirat). Suatu drama yang baik harus membawa amanat yang memberikan pelajaran kehidupan yang bermanfaat bagi penonton.
Sedangkan unsur ekstinsik dalam drama atau unsur-unsur luar pendukung jalannya suatu drama, antara lain :
  • Pimpinan produksi
  • Sutradara
  • Tim Kreatif
  • Make up
  • Tata Busana / Kostum
  • Sound system
  • Organisasi pendukung lainnya dalam pementasan suatu drama
Struktur Drama
Drama merupakan lakon yang memiliki aliran cerita. Aliran atau sering dinamakan lakon, mempunyai struktur yang jelas. Inilah yang sering dinamakan struktur drama. Semua struktur selalu bertalian satu sama lain, membentuk kesatuan padu. Dibawah ini ada berbagai perlengkapan struktur baku sebuah drama.
1.      Babak
Babak dalam naskah drama adalah setiap sesi adegan yang terdapatdalam adegan drama dan bagian dari naskah drama itu, yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di satu tempat pada urutan waktu tertentu.
2.      Adegan
Adegan ialah cara seseorang memainkan peran, adegan juga merupakan bagian dari babak yang batasnya ditentukan oleh perubahan peristiwa, berhubungan dengan datang atau perginya seorang tokoh cerita ke atas pentas.
3.      Dialog
Dialog ialah bagian dari naskah drama yang berupa percakapan antara satu tokoh dengan yang lain.
4.      Prolog
Prolog merupakan pengantar naskah yang dapat berisi satu atau beberapa keterangan atau pendapat pengarang tentang cerita yang akan disajikan.
5.      Epilog
Epilog adalah penutup drama. Biasanya diisi oleh pembawa acara atau anouncer. Hal ini memuat kisah balik dan sekedar menyimpulkan isi drama.



  Kesimpulan
Drama adalah setiap karya yang dibuat untuk dipentaskan oleh para aktor. Sedangkan drama kolosal yaitu suatu drama yang dimainkan oleh banyak orang.
Dalam drama terdapat unsur-unsur drama yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik drama yaitu : tema, alur, penokohan, latar , dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik yaitu : pimpinan produksi, sutradara, tim kreatif, make up, tata busana / kostum, sound system, dan organisasi pendukung lainnya dalam pementasan suatu drama.
Dalam drama juga terdapat struktur drama. Struktur drama terdiri dari babak, adegan, dialog, epilog, dan prolog.
Contoh dari drama kolosal yaitu film Angling Darma, film Jodha Akbar, Film Ramayana, Film Mahadewa dll.

Daftar Pustaka
Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta:CAPS
Gulzar, Dhabith . 2012. Pengertian Drama. Diakses Pada 18 Oktober 2014
Rioverig. 2013. Drama Kolosal : Makalah Drama Kolosal. Di Akses Pada 18 Oktober 2014
Satoto, Soediro . 2012. Analisis Drama dan Teater Bagian 1 . Yogyakarta : Penerbit Ombak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar