Drama merupakan sebuah seni peran yang terdiri dari
satu kesatuan elemen yang kompleks dimana masih menjadi salah satu karya sastra
yang sangat populer hingga sekarang. Di zaman sekarang pun terjadi perkembangan
yang cukup pesat dalam bidang teater atau drama. Contohnya film, sinetron dan
pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan kehidupan makhluk hidup.
Dalam bahasa yunani drama adalah suatu aksi atau
perbuatan. Drama juga merupakan suatu kehidupan yang dilukiskan dengan gerak.
Dalam perkembangannya drama menjadi sangat populer di kalangan masyarakat.
Masyarakat dapat menikmati pertunjukan drama dalam sebuah film, sinetron, dan
pertunjukan-pertunjukan lainnya.
Drama memiliki banyak jenisnya. Salah satunya yaitu
drama kolosal. Drama kolosal yaitu drama yang dimainkan oleh orang banyak.
Dalam sebuah drama terdapat berbagai unsur yang ada didalamnya dan juga
strukturnya.
Pengertian
Drama
Kata drama berasal dari
kata greek (bahasa yunani). ‘draien’ yang diturunkan dari kata ‘draomai’ yang semula berarti berbuat,
bertindak, dan beraksi (to do, to act).
Dalam perkembangan selanjutnya, kata drama mengandung arti kejadian, risalah,
dan karangan.
Joseph T.Shipley dalam Satoto (2012:2) menyatakan bahwa istilah drama berarti segala
pertunjukan yang memakai mimik (any kind
of mimetic performance).
Lilian Herlands Honstein (1961) menjelaskan bahwa
drama adalah sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog, dan
dimaksudkan untuk pertunjukan oleh para aktris atau aktor.
Ibnu (2006:117) menyatakan dalam pengertiannya yang paling umum, drama
adalah setiap karya yang dibuat untuk dipentaskan di atas panggung oleh para
aktor. Secara khusus, drama adalah suatu pertunjukan yang serius tentang
hal-hal yang dianggap penting. Pengertian ini berasal dari Prancis pertengahan
abad ke-18, ketika Diderot dan Beaumarchais menggunakan istilah tersebut untuk
menyebut drama-drama mereka tentang kehidupan masyarakat kelas menengah. Di
zaman modern, istilah ini mencakup semua pertunjukan teater yang serius.
Pengertian
Drama Kolosal
Drama kolosal yaitu suatu drama yang dimainkan oleh banyak orang atau
pemain dimana ceritanya kebanyakan menceritakan tentang kerajaan-kerajaan,
kesaktian, perang. Ukuran banyak orang dalam hal ini tidak memiliki angka yang
pasti. Namun paling tidak, drama kolosal ini berbeda dengan drama pada umumnya.
Misal, untuk menggambarkan drama mengenai peperangan, drama kolosal membutuhkan
jumlah pasukan perang yang ditampilkan cukup banyak, seperti pada perang
sesungguhnya, yakni berkisar di atas lima puluh orang dan sebagainya.
Unsur
– Unsur Drama
Dalam drama terdapat dua unsur yaitu unsur instrinsik dan ekstrinsik. Unsur
intrinsik merupakan unsur penting untuk pembuatan drama dan terletak dalam
struktur karya sastra. Dan unsur ekstinsik adalah unsur penting dalam pembuatan
drama akan tetapi terletak di luar karya sastra.
Unsur-unsur intrinsik dalam
drama meliputi :
a) Tema
Tema merupakan ide pokok yang dapat terungkap, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
b) Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin
dengan seksama, yang menggerakkan jalannya cerita. Alur dibedakan menjadi 2 yaitu
alur maju, alur mundur, akan tetapi ada juga yang alur maju dan mundur. Alur
maju merupakan alur yang menceritakan tentang kejadian yang belum terjadi atau
meceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang akan terjadi. Alur mundur
merupakan alur yang menceritakan tentang kejadian maupun cerita yang sudah
terjadi. Dan alur maju dan mundur merupakan alur yang menceritakan tentang
kejadian yang sekarang terjadi tetapi melanjutkannya dengan kejadian yang sudah
terjadi dan kembali lagi ke kejadian yang sekarang terjadi dan kepada kejadian
yang akan terjadi.
c) Penokohan
Penokohan adalah proses penampilan tokoh sebagai pembawa
peran watak tokoh dalam suatu pementasan lakon. Penokohan harus mampu
menampilkan citra tokoh.
Watak tokoh dapat terungkap melalui :
-
tindakan
atau lakuan
-
ujaran
atau ucapan
-
pikiran,
perasaan, dan kehendak
- penampilan
fisiknya, apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dikehendaki tentang dirinya,
atau tentang diri orang lain
Berdasarkan perannya masing-masing
maka tokoh dapat dibedakan menjadi tiga yakni:
1. Protagonis, yaitu tokoh utama yang
berperan sebagai orang Baik
2. Antagonis, yakni tokoh utama yang
berperan sebagai orang jahat
3. Tritagonis, adalah tokoh pembantu.
-
Tokoh dilihat dari perkembangan watak :
tokoh bulat dan tokoh datar.
- Tokoh dilihat dari kedudukan dalam
cerita : tokoh utama (sentral) dan tokoh bawahan (sampingan).
d) Latar
Latar atau setting
dalam arti lengkap meliputi aspek ruang dan waktu terjadinya peristiwa.
Setting mencakup tiga aspek yaitu:
-
Aspek
ruang
Aspek
ruang ini menggambarkan tempat terjadinya peristiwa dalam lakon.
-
Aspek
waktu
Berisi mengenai waktu, yakni kapan cerita dalam drama
tersebut terjadi.
-
Aspek
suasana
Berisi
mengenai suasana yang terjadi dalam drama.
e) Amanat
Penulis naskah lakon
bukanlah mencipta untuk semata-mata, tetapi juga untuk menyampaikan sesuatu
(pesan, amanat, message). Amanat ditujukan untuk orang-orang yang menonton
drama tersebut. Amanat ada yang diperlihatkan secara langsung (tersurat) namun
juga ada yang tidak diperlihatkan secara langsung (tersirat). Suatu drama yang
baik harus membawa amanat yang memberikan pelajaran kehidupan yang bermanfaat
bagi penonton.
Sedangkan unsur ekstinsik dalam drama atau unsur-unsur luar pendukung
jalannya suatu drama, antara lain :
- Pimpinan produksi
- Sutradara
- Tim Kreatif
- Make up
- Tata Busana / Kostum
- Sound system
- Organisasi pendukung lainnya
dalam pementasan suatu drama
Struktur
Drama
Drama merupakan lakon
yang memiliki aliran cerita. Aliran atau sering dinamakan lakon, mempunyai
struktur yang jelas. Inilah yang sering dinamakan struktur drama. Semua
struktur selalu bertalian satu sama lain, membentuk kesatuan padu. Dibawah ini
ada berbagai perlengkapan struktur baku sebuah drama.
1. Babak
Babak
dalam naskah drama adalah setiap sesi adegan yang terdapatdalam adegan drama
dan bagian dari naskah drama itu, yang merangkum semua peristiwa yang terjadi
di satu tempat pada urutan waktu tertentu.
2. Adegan
Adegan
ialah cara seseorang memainkan peran, adegan juga merupakan bagian dari babak
yang batasnya ditentukan oleh perubahan peristiwa, berhubungan dengan datang
atau perginya seorang tokoh cerita ke atas pentas.
3. Dialog
Dialog
ialah bagian dari naskah drama yang berupa percakapan antara satu tokoh dengan
yang lain.
4. Prolog
Prolog
merupakan pengantar naskah yang dapat berisi satu atau beberapa keterangan atau
pendapat pengarang tentang cerita yang akan disajikan.
5. Epilog
Epilog
adalah penutup drama. Biasanya diisi oleh pembawa acara atau anouncer. Hal ini
memuat kisah balik dan sekedar menyimpulkan isi drama.
Drama adalah setiap karya yang dibuat
untuk dipentaskan oleh para aktor. Sedangkan drama kolosal yaitu suatu drama yang
dimainkan oleh banyak orang.
Dalam drama terdapat unsur-unsur drama yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Unsur intrinsik drama yaitu : tema, alur, penokohan, latar , dan
amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik yaitu : pimpinan produksi, sutradara, tim kreatif, make up, tata
busana / kostum, sound system, dan organisasi pendukung lainnya dalam
pementasan suatu drama.
Dalam drama juga terdapat struktur drama. Struktur
drama terdiri dari babak, adegan, dialog, epilog, dan prolog.
Contoh dari drama kolosal yaitu film Angling Darma,
film Jodha Akbar, Film Ramayana, Film Mahadewa dll.
Daftar
Pustaka
Endraswara,
Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama.
Yogyakarta:CAPS
Rioverig. 2013. Drama Kolosal : Makalah Drama Kolosal. Di Akses Pada 18 Oktober 2014
Satoto, Soediro . 2012.
Analisis Drama dan Teater Bagian 1 . Yogyakarta : Penerbit Ombak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar